Penyuluhan
Pendidikan
Sebagai salah satu upaya pengembangan desa melalui
upaya peningkatan kesadaran dan kualitas pendidikan, Forum For Indonesia
khususnya Divisi Project mengadakan penyuluhan bagi anak-anak dan para ibu di
Desa Cihideung Udik. Acara ini diadakan pada tanggal 22 Desember 2012 yang
bertepatan dengan Hari Ibu. Sebanyak 13 staff mengikuti penyuluhan ini, baik
dari Divisi Project maupun perwakilan dari tiap divisi lainnya.
Pukul 08.20 kami berangkat menggunakan angkot dan
sepeda motor menuju Desa Cihideung Udik yang terletak cukup jauh dari Kampus
IPB Dramaga. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.
Sesampainya di Desa Cihideung Udik, kami disambut
oleh anak-anak desa tersebut yang telah semangat menunggu kami sejak pagi hari.
Di sana kami terbagi atas 2 tim, tim pertama sebanyak 4 orang bertugas untuk
memberikan penyuluhan sekaligus sharing berasama para ibu mengenai pentingnya
pendidikan serta penggunaan sanitasi yang baru saja dibangun di desa tersebut.
Tim lainnya bertugas untuk memberikan penyuluhan pendidikan bagi sekitar 50
orang anak-anak Cihideung Udik melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Acara penyuluhan bagi ibu-ibu memang tidak terlalu
formal. Dari keempat orang staff lebih banyak melakukan diskusi bersama para
ibu mengenai pendidikan anak-anak muda di desa tersebut. Dari diskusi tersebut,
ternyata para ibu telah memiliki pengertian yang tinggi akan pentingnya
pendidikan bagi anak-anak mereka. Namun ternyata, justru dari anak-anak muda di
desa tersebut yang belum memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan lebih
lanjut. Kebanyakan anak muda di desa tersebut lebih memilih untuk menikah dini,
bahkan banyak yang baru saja berumur belasan tahun telah memiliki anak balita.
Hal inilah yang menjadi bahan pertimbangan kami untuk kembali ke desa tersebut
dan mengadakan penyuluhan kembali nantinya.
Setelah itu, para staff bersama para ibu
bergotong-royong membetulkan jalan yang berlubang sementara agar tidak semakin
rusak. Dengan semangat para ibu dan staff bahu-membahu mengangkut pasir dan
menutupi lubang-lubang tersebut.
Acara penyuluhan bagi anak-anak diawali dengan pembukaan dan perkenalan dengan anak-anak. Dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh seorang anak pemberani dari desa tersebut. Setelah suasana menjadi lebih akrab, acara dilanjutkan dengan pembacaan dongeng.
Dongeng berjudul ‘Mengapa Burung Beo Bisa Menirukan
Suara’ tersebut cukup membuat anak-anak antusias dan ikut berpartisipasi
bersama para staff untuk menirukan suara-suara hewan. Dan mereka dapat
menangkap nilai moral dalam dongeng tersebut, yaitu harus tetap mau belajar dan
tidak perlu malu untuk meraih pendidikan.
Selanjutnya acara diselingi oleh hiburan yang
diadakan oleh Kak Nadiah, Kak Rifal, dan Kak Haris. Anak-anak diajari beberapa
tepuk yang menarik semangat, juga gerakan tarian yang mengundang tawa
anak-anak.
Selanjutnya acara dilanjukan dengan pengerjaan
Lembar Kerja Mandiri. Anak-anak dibagikan 2 lembar tugas, yang pertama
mencocokan gambar dan mewarnai serta menambahkan imajinasi mereka pada gambar
dua orang anak yang siap berangkat sekolah. Pada kegiatan ini akhirnya akan
dipilih hasil tugas terbaik dan akan mendapatkan hadiah.
Setelah itu acara diselingi dengan hiburan dan
dilanjutkan dengan menonton video mengenai pentingnya penghematan air bersih.
Acara menonton video ini sempat mengalami kendala karena video tidak dapat
diputar. Namun akhirnya acara dapat berjalan dengan lancar.
Dan sebagai penutup, anak-anak diminta maju kedepan
untuk memberikan kesan mengenai acara hari tersebut, juga menunjukan semangat
mereka untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Anak-anak yang telah
berani maju, juga yang paling kreatif dalam pengerjaan tugas, serta yang paling
aktif mendapatkan hadiah berupa susu, buku cerita, serta boneka jari dari
staff. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan makan kue bersama anak-anak.
Acara hari itu pun ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Kak Sarah Raissa sebagai ketua Divis Project Forum For Indonesia Chapter Bogor
0 komentar:
Posting Komentar