PRESS RELEASE FFI 16 Maret 2013

PENYULUHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK

Desa Cihideung Udik

            Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Tetapi semua pandangan tersebut berubah ketika sampah dapat diolah menjadi barang yang lebih berharga atau barangkali dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis sehingga dapat menambah pemasukan serta peningkatan uang kas keluarga. Hal tersebut yang menjadi pokok pembahasan pada penyuluhan kali ini. Tempat diadakannya penyuluhan ini yaitu di Desa Cihideung Udik, tepatnya di Mushola Baiturrahim pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Penyuluhan yang mengangkat tema pengolahan sampah organik ini dihadiri oleh ibu- ibu desa sekitar cihideung udik beserta anggota- anggota Forum For Indonesia Bogor yang meramaikan acara penyuluhan pengolahan sampah organik tersebut.

Pada dasarnya sampah yang terdiri dari  berbagai macam  tersebut dapat diolah menjadi barang yang lebih berguna, terutama sampah dari jenis plastik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme selama kurang lebih 100 tahun. Pembicara dalam penyuluhan ini adalah ibu Endang Suprihatini yang memiliki berbagai pengalaman dalam hal pengolahan sampah organik yang dapat menaikan nilai barang yang tadinya tidak berharga menjadi sesuatu yang dapat berguna dan bernilai jual lebih. Ibu Endang merupakan pemenang dari Pengolahan Sampah Organik Terbaik Se- Kabupaten Bogor pada tahun 2009. Kesibukan Ibu Endang selama beberapa tahun ini adalah menjadi pembicara tentang pengolahan sampah di luar kota hampir diseluruh Indonesia. Beberapa pulau yang pernah disambangi oleh beliau yaitu Kalimantan, Maluku juga pastinya Pulau Jawa.  Di pulau Kalimantan ini beliau hadir sebagai pembicara di Kota Samarinda. Selanjutnya di Pulau Maluku, Beliau di undang langsung oleh Gubernur Maluku untuk menjadi pembicara dan menginspirasi ibu- ibu disana agar termotivasi mengelola sampah menjadi barang yang lebih baik. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa sendiri, Ibu Endang yang setia ditemani oleh suaminya ini pernah mengisi sebagai pembicara di beberapa kota di Jawa Barat, beberapa diantaranya yaitu Subang, Sukabumi, Karawang, Depok, dan Bogor tentunya. Beruntung sekali Forum For Indonesia dapat menghadirkan Ibu Endang sebagai pembicara dalam penyuluhan kali ini karena dalam beberapa bulan kedepan Beliau akan kembali terbang menuju ke Ambon untuk menghadiri undangan Gubernur Maluku.

            Dalam pelaksanaan penyuluhan, banyak hal yang dibahas dalam acara ini. Diantaranya yaitu tentang Bank Sampah,  cara membuat kompos atau pupuk serta manfaat pupuk yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Pupuk yang dihasilkan dari teknik Ibu Endang ini dinilai memiliki kelebihan dibanding pupuk yang dihasilkan teknik pengolahan sampah lainnya karena telah teruji pada tanaman kacang panjang, bayam dan lain- lain. Pada tanaman kacang panjang , panjang tanaman yang menggunakan teknik ini dapat mencapai panjang 1 meter. Sedangkan pada tanaman bayam, masa panen bayam yang biasanya butuh waktu sekitar 20 hari hanya dibutuhkan waktu sekitar 12 hari ketika tanaman ini ditambahkan pupuk menggunakan kompos hasil teknik pengolahan oleh Ibu Endang.

            Antusiasme warga desa sekitar ketika melihat dan mempraktekan langsung cara mengolah sampah tersebut sangatlah  terlihat. Harapan kami setelah dilakukannya penyuluhan ini, ibu- ibu di desa sekitar Cihideung Udik dapat terinspirasi dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berharga dan berguna sehingga dapat menambah pemasukan kas keluarga juga mampu menjadi solusi permasalahan sampah yang selama ini menjadi masalah di masyarakat. Diakhir acara kami memberikan sedikit kenang- kenangan untuk Ibu Endang sebagai bentuk apresiasi kami terhadap aksi nyata Beliau dalam hal pengolahan sampah organik.